Tuesday 20 March 2012

PERILAKU ANAK YANG WAJAR

• Usia 0-3 tahun
Tahap membangun fondasi moral
Tahap ini merupakan masa penting untuk membentuk kelekatan psikologis antara orangtua dan anak (bonding/attachment). Karenanya, orangtua harus menunjukkan cinta dengan memeluk, mencium, berkata-kata manis, bersikap responsif terhadap kebutuhan anak, memberi stimulasi fisik dan mental lewat bermain, bercerita juga mengajak jalan-jalan.
• Fase 0 (Usia sekitar 4 tahun)
Pada tahap ini anak berfikir secara egosentris, mereka masih menganggap apa yang mereka inginkan itu adalah baik. Mereka akan berbuat baik karena ingin mendapatkan hadiah pujian dan menghindari hukuman.
Ciri khas anak usia ini; egois, cenderung manipulatif dan berbohong, mereka cenderung melanggar aturan dan berkata tidak baik dalam proses mencoba-coba dan mencari identitas diri. Pada fase ini mereka dapat diajarkan tentang moral karena sudah mengerti dan sudah bisa bekerjasama juga menunjukkan kasih sayang sejauh tidak mengganggu kepentingannya.
Cara menghadapi anak fase ini dengan cara berpikiran positif bahwa ini adalah tahap perkembangan normal, lalu beri anak pilihan-pilihan yang membuat mereka bisa mengambil keputusan sendiri. Pada fase ini Anda dapat menerapkan pemberian imbalan dan hukuman. Selanjutnya beri mereka perspektif baru tentang bagaimana mereka seharusnya dengan memberikan aturan-aturan yang jelas, contoh bagaimana berprilaku yang baik, menumbuhkan empati, mengenalkan konsep adil dan melatihnya untuk tahu tentang hak dan kewajiban lewat permainan.
• Fase 1 (Usia 4,5- 6 tahun)
Fase ini mereka patuh tanpa syarat. Bagi mereka baik itu jika mengerjakan sesuatu sesuai perintah. Alasan mereka berbuat baik agar terhindar dari masalah atau hukuman.
Ciri khas anak fase ini; menurut dan bekerjasama, menerima pandangan orang lain namun yang dianggap benar adalah pandangan orang dewasa, bisa menghormati otoritas guru, menganggap orang dewasa banyak tahu, suka mengadu, masih suka melanggar aturan karena belum mengerti alasan peraturan dibuat.
Cara menghadapi anak fase ini; mengontrol secara eksternal, menumbuhkan rasa percaya mereka pada Anda, kemudian beri pandangan baru bagaimana mereka seharusnya dengan memberi alasan-alasan selain karena otoritas, selalu dihadapkan pada pemahaman moral yang baik, mengajarkan apa yang boleh dan tidak dilakukan, jangan berlebihan memakai kekuasaan karena terkadang anak perlu dianggap sebagai orang dewasa.
• Fase 2 (Usia 6,5- 8 tahun)
Pada tahap ini anak mulai berpikir berbuat baik hanya untuk keuntungan pribadi. Mereka menganggap hal baik adalah saya harus mengontrol diri dan berbuat baik kepada mereka yang telah berbuat baik pada saya.
Ciri khas mereka; merasa punya hak seperti orang dewasa, tidak mau lagi diperintah orang dewasa, memiliki konsep keadilan kaku (balas membalas), berprilaku baik agar disenangi, cenderung melanggar perintah, berpotensi bertindak kasar dan tidak berempati, kurang bisa melihat tindakan yang salah dan banyak terlibat perkelahian.
Cara menghadapi anak fase ini; menanamkan arti pentingnya cinta, menekankan nilai agama, membantu mereka melakukan sesuatu dengan ikhlas, ciptakan hubungan mesra, beri contoh prilaku yang baik.
• Fase 3 (Usia 8,5- remaja)
Fase ini anak mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan dan bersikap sesuai dengan harapan orang lain. Hal yang mereka anggap baik adalah saya harus menjadi baik dan menyesuaikan dengan harapan orang yang saya kenal dan cintai. Alasan mereka berbuat baik karena ingin orang berpikiran baik tentang mereka (social approval) dan karena pikiran sendiri bahwa mereka baik (penghargaan pada diri).
Ciri khas perkembangan moral pada tahap ini; ingin mendapatkan penghargaan sosial dari oranglain, mengerti konsep ‘golden rules’ (memperlakukan orang lain seperti kamu mengharapkan orang lain memperlakukanmu), mengerti apa yang dibutuhkan orang lain, menerima otoritas orangtua, bertanggung jawab, masih kurang percaya diri dan merasa tidak aman, serta sudah memiliki nurani meski belum mantap karena masih terpengaruh lingkungan luarnya.
Cara untuk menghadapi anak fase ini; memelihara hubungan baik lewat komunikasi dengan mereka, membantu membangun konsep diri mereka yang positif, berdiskusi tentang masalah moral, seimbang dalam memberi kebebasan dengan mengontrol tindakan mereka.
(Diambil dari buku berjudul “Mari kita akhiri kekerasan pada anak yang ditulis oleh Ratna Megawangi, Edi Wiyono dan Herien Puspitawati)
written by hakim , January 26, 2009
anak akan berkembag dengan nilai islam dalam diri jika sejak masih dalam rahim sudah di ajarkan

No comments:

Post a Comment